Kantor Pusat di London

Jumat, 07 Juni 2013

Ada sensus menarik dari sebuah lembaga reaserch terkemuka di indonesia, mengenai pola keseharian masyarakat indonesia dalam bekerja/beraktifitas,lembaga tersebut mengatakan ada 4 tipe masy.indonesia dlm bekerja/beraktifitas,

Tipe 1 : Punya Banyak WAKTU, tetapi tdk punya banyak UANG,Tipe ini biasannya.adlh tipe org indonesia.yg kita sebut..Easy Going.!! Sangat senang kalo diajk,bersantai2.. Bngun selalu kesiangan, diajak mancing..ok, diajak dugem monggo, diajak ronda, hayuu..tetapi, tdk prnah menghasilkan uang, rokok aja kadang nebeng..hanya modal korek api aja..

Tipe 2 : Punya Banyak UANG, tetapi tidak Punya banyak WAkTU Tipe ini biasannya adalah tipe org.ind yg kita sebut..ato mrk pgn disebut..Bisnis Man,atau dlm bhsa inggris kita kenal (Businness Man) Orang yg sangat sibuk,hehe.. bisnis nya dimana2, rumah nya gedong 3 lantai, ada basement, Ada kolam renang nya, tapi yg renang pembantu nya.hehe...
uang buat ϑΐα bukan masalah,tetapi, waktu bagi ϑΐα dan keluarga jadi masalah..org bule bilang org spt ini disbut WORKAHOLIK katanya..
Bagi ϑΐα, semua kalender angka tanggalan warnanya hitam, tidak ada angka yg merah, alias tidak ada hari libur.., kalo pergi liburan anggota keluarga tdk pernah lengkap, kalo Gak ibu dan anak, atau ayah sama anak..., karena salah satu dari mrk masih sibuk ngurusin bisnis nya..

TIpe 3 : Tidak punya Banyak WAKTU, dan tidak punya banyak UANG.Tipe ini biasannya.adlh tipe org ind.yg kita sebut..BAIK TO WORK ( Plesetan dari BIKE TO WORK) mrk punya pekerjaan tetap,tetapi tidak pernah.cukup, karena harus berlomba dgn inflasi di ind,yg terus naik,dan cicilan leasing,bhkan utk nambah penghasilan mrk harus lembur.sampe mlm suntuk. Waktu juga mjd masalah buat mrk, dan tipe ini biasannya punya slogan motivasi sendiri (inspirasi dari anak pramuka)yaitu HEMAT CERMAT, BERSAHaJA, atau RAJIN TERAMPIL dan GEMBIRA (Spy dpt pujian dr atasan),tapi mrk juga pny visi yg mrk pegang teguh Yaitu: HEMAT PANGKAL KAYA.hehehe...

TIpe 4 : Punya Banyak WAKTU, dan Punya Banyak UANG,Tipe ini biasannya.adalah tipe org indonesia.yg kita sebut sebagai orang sukses.atau ada istilah lain yg mengatakan.Have Time and Financial Freedom.bagi ϑΐα,uang dan waktu sudah bukan masalah.klo belanja sudah tidak lihat harga lagi, liburan kpn pun bisa bersama sama dgn seluruh keluarga, hari nya pun bebas memilih,(tidak harus sabtu-minggu) dan brkumpul dgn kluarga adlh prioritas utamanya..
Dan orientasi org ini biasannya.sdh dunia akhirat,,kegiatan sosial merupakan agenda penting nya juga.

Nah..dari sekian tipe diatas, mgkin ada diantara kita ada yg pernah, mendengar, melihat, atau mungkin merasakannya.tetapi dari ke-4 tipe tsb pasti diantara kita ada yg melihat tipe terakhir (ke - 4) adalah, yg paling ideal,bahkan lembaga reseach tsb juga menyarankan kita utk pindah ke tipe 4 karena itu adalah ciri org indonesia. yg ideal,tapi mungkin diantara kita ada yg bingung, atau sampai saat ini tdk pnya kesempatan atau peluang utk pindah ke tipe 4 ini, bisa dikarenakan kurang informasi/krn memang menutup diri, /bahkan sudah putus asa!? Tapi jangan kuatir,semoga sy bisa membantu memberikan informasi, peluang agar bisa hidup lebih berkualitas,tak perlu sungkan tak perlu ragu silahkan..ping me, 28DEC095
Konsultasi FREE of CHARGE

Jumat, 15 Juli 2011



JAKARTA –PT Prudential Life Assurance (Asuransi Jiwa) dan PT Asuransi Jaya Proteksi (Asuransi Umum) menerima penghargaan khusus Star Award dari Majalah Investor karena berhasil mempertahankan posisi terbaik lebih dari lima tahun secara berturut-turut. 
 
Penghargaan tersebut mereka terima dalam acara penganugerahan penghargaan Asuransi Terbaik 2011 versi Majalah Investor, di Ballroom, Four Season Hotel, Jakarta, Rabu (6/7) malam.
 
Selain penghargaan khusus Star Award, 10 perusahaan asuransi nasional meraih predikat Asuransi Terbaik 2011 versi Majalah Investor, masing-masing 5 asuransi jiwa, 4 asuransi umum dan satu reasuransi.   
 
Pada kelompok asuransi jiwa, PT Prudential Life Assurance  berhasil meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp  10 triliun. Pada kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 10 triliun, penghargaan diberikan kepada dua perusahaan asuransi, yakni PT AXA Mandiri Financial Services dan PT Indolife Pensiontama. 
 
Dewan Juri menetapkan juara kembar pada kategori ini karena total nilai kedua perusahaan sama. 
 
Sementara itu, PT Commonwealth Life berhasil mempertahankan posisi tahun lalu dengan meraih posisi terbaik pada kategori aset Rp 2,5 triliun sampai Rp 5 triliun, disusul PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang  meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun hingga Rp 2,5 triliun.  
 
Tidak seperti tahun lalu, tahun ini Dewan Juri memutuskan tidak memberikan penghargaan untuk kategori aset Rp 100 miliar sampai Rp 1 triliun dengan pertimbangan mayoritas perusahaan pada kelompok ini mengalami penurunan kinerja. 
 
Pada kelompok asuransi umum, 4 perusahaan yang meraih penghargaan tahun ini berhasil mempertahankan prestasi yang dicapai tahun lalu.  PT Asuransi Adira Dinamika kembali meraih penghargaan  untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun. Sedangkan PT Asuransi Jaya Proteksi  berhasil menjadi perusahaan asuransi terbaik untuk kategori aset antara Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun. Posisi terbaik untuk kategori aset Rp 250 miliar sampai Rp 500 miliar juga dipertahankan PT Asuransi Indrapura, sedangkan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk kembali meraih posisi terbaik untuk kategori aset  antara Rp 100 miliar sampai Rp 250 miliar.
 
Sementara itu, pada kategori reasuransi,  PT Maskapai Reasuransi  Indonesia Tbk kembali mempertahankan prestasi tahun lalu sebagai Reasuransi Terbaik. 
 
Kriteria Pemeringkatan
Ketua Dewan Juri Herris Simandjuntak mengatakan, pemeringkatan tahun ini  mengacu pada laporan keuangan publikasi tahun 2007 – 2010. Berdasarkan data-data tersebut, kemudian dilakukan perhitungan dan penilaian  berdasarkan kriteria yang disepakati untuk asuransi jiwa maupun asuransi umum. 
 
“Penetapan asuransi terbaik mengacu pada data laporan keuangan hasil publikasi yang kemudian di peringkat berdasarkan kriteria pemeringkatan yang disepakati,” ujar Herris dalam penganugerahan penghargaan tersebut. 
 
Pemeringkatan kali ini menggunakan 14 kriteria baik untuk asuransi umum, asuransi jiwa, maupun reasuransi. Kriteria untuk asuransi umum meliputi:
1. Pertumbuhan aset rata-rata 3 tahun (2007–2010)
2. Pertumbuhan jumlah investasi rata-rata 3 tahun (2007-2010) 
3. Pertumbuhan ekuitas rata-rata 3 tahun (2007-2010) 
4. Pertumbuhan premi penutupan langsung 3 tahun (2007-2010) 
5. Pertumbuhan premi neto rata-rata 3 tahun (2007-2010) 
6. Pertumbuhan hasil underwriting rata-rata 3 tahun (2007-2010) 
7. Pertumbuhan hasil investasi rata-rata 3 tahun (2007-2010) 
8. Pertumbuhan laba bersih rata-rata 3 tahun (2007-2010) 
9. Pangsa pasar premi neto tahun 2010 
10. Rasio underwriting terhadap premi neto 2010 
11. TATO (Total Aset Turn Over) 2010 
12. ROA (return on assets) 2010 
13. ROE (return on equity) 2010
14. RBC (risk based capital) 2010. 
 
Sementara itu, 14  kriteria untuk asuransi umum, mayoritas sama dengan asuransi jiwa, kecuali kriteria pertumbuhan premi penutupan langsung 3 tahun (2007-2010) yang khusus berlaku untuk asuransi umum. Lalu pertumbuhan hasil underwriting 3 tahun (2007-2010) dan rasio underwriting terhadap premi neto yang berlaku untuk asuransi umum dan reasuransi.  Sedangkan kriteria pertumbuhan premi bruto 3 tahun khusus berlaku untuk reasuransi. 
 
Tidak semua perusahaan asuransi ikut diperingkat. Ada sejumlah perusahaan tidak lolos seleksi awal  berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Dewan Juri.  Seleksi  awal meliputi:  
1. Laporan keuangan  2010 yang dipublikasi harus sudah diaudit 
2. Laporan keuangan 2010 tidak mendapat opini disclaimer 
3. RBC minimal  120% 
4. Masih beroperasi hingga pemeringkatan ini dibuat 
5. Tidak dalam status PKU (pembatasan kegiatan usaha) oleh Departemen Keuangan 
6. Tidak dalam kondisi khusus (run off, masa transisi, dll) 
7. Ekuitas minimal Rp 50 miliar 
8. Aset asuransi umum tahun 2010 di atas Rp 100 miliar 
9. Aset asuransi jiwa tahun 2010 di atas Rp 1 triliun 
10. Tidak menderita rugi tahun 2010 
11. Data lengkap. 
 
Berdasarkan seleksi awal itu, ada 20 perusahaan asuransi jiwa dan 37  asuransi umum yang tidak lolos seleksi awal.
 
Selain itu, ada 3 perusahaan asuransi jiwa syariah tidak ikut diperingkat dengan pertimbangan tidak selaras diperingkat bersama asuransi non-syariah. 
 
Dengan demikian, yang bisa diperingkat sebanyak 74 perusahaan, masing-masing 4 perusahaan reasuransi, 48 dari 87 asuransi umum dan 22 dari 45 asuransi jiwa. (*/gor)

Jumat, 17 Juni 2011

PILIH BISNIS SAMPINGAN ATAU PENGHASILAN TAMBAHAN

MAU PILIH BISNIS SAMPINGAN ATAU PENGHASILAN TAMBAHAN..??


Jawabannya ada di sini...

Sebuah perusahaan Internasional yg telah mendunia..yaitu 

PRUDENTIAL..menawarkan kesempatan kepada anda.yg menginginkan sebuah tantangan baru atau pun sekedar tambahan income lain diluar income anda sekarang..?

atau mungkin bagi anda  para Ibu  yg ingin mempunyai pengasilan sendiri dan bisa membantu suami..?

atau juga sarana mengisi waktu menjelang Pensiun di tempat kerja anda sekarang...?

atau bahkan anda yang sudah bosan menjadi karyawan bertahun-tahun..?

Prudential yg telah berdiri di London sejak tahun 1848 ( Pasca perang Diponegoro di Indonesia 1825-1830) merupakan perusahaan jasa keuangan terbesar di Inggris Saat itu, kemudian mulai dikenal seluruh dunia ketika terjadi peristiwa TRAGEDI tenggelamnya kapal TITANIC (tahun 1912) dengan membayar klaim nya sebesar 12.834 Poundsterling untuk para awak dan penumpang nya.dan yang paling menarik adalah hasil penelitian dan analisa keuangan dari majalah terkenal yaitu FORBES, disitu dijelaskan bahwa Prudential masuk dalam Daftar 100 Perusahaan Yang Akan Bertahan 100 tahun lagi.sedangkan di Indonesia sendiri sudah menjadi market leadar, meraih penghargaan 9 tahun berturut - turut sebagai No.1 dari majalah Investor dan 16 penghargaan lainnya...

PRUDENTIAL mempunyai beberapa keistimewaan sistem dan cara kerja yg unik yaitu;

  • SIAPAPUN BISA MENGERJAKANNYA, USIA BUKAN HAMBATAN
  • LATAR BELAKANG PENDIDIKAN TIDAK DILIHAT
  • BUKAN MLM
  • BISA DIKERJAKAN PART TIME ATAU DOUBLE JOB
  • PANGSA PASAR YG TIDAK AKAN  PERNAH HABIS
  • ADA JENJANG KARIR
  • ADA PENSIUNAN
  • JENJANG KARIR SANGAT CEPAT CUKUP 4 TAHUN SAJA SUDAH BISA JADI TOP MANAGER
  • MUDAH MENGERJAKAN, ADA SYSTEM
  • ADA TRAINING 2 GRATIS..JADI TDK PERLU KAWATIR TDK BISA MENJALANKAN
  • BERLISENSI DAN DIAKUI PEMERINTAH
  • PERSYARATAN MUDAH, TIDAK PERLU IJASAH
  •  TRAINING SINGKAT CUMA 3 HARI

Senin, 13 Juni 2011


INFO - INFO PERS TERBARU

Kompas : Prudential Indonesia Catatkan Rekor MURI untuk Layar Terluas

Se
Seremonia Kompas "Indonesia Most Favorite Youth Brand 2011", 1 June 2011


Prudential Menjadi Sponsor Utama GOWES BARENG di Ancol 26 Jun 2011, Info Lengkap di Harian Kompas 11 Juni 2011 Hal 32, Setengah Halaman Full Color


Prudential Kuasai 38%..Market Share Nasional.... DAHSYAT



PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA
PELUANG KARIR & INCOME
DANA PENSIUN

WAJIB PUNYA ASURANSI (MENKO KESRA)

 
Suhendra - detikFinance 


 
Foto: dok.detikFinance


Jakarta - Pemerintah tetap ngotot untuk mewajibkan seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2014 harus memiliki asuransi kesehatan (Jaminan Sosial).

Bagi penduduk miskin akan dibayarkan oleh pemerintah sedangkan bagi yang kaya wajib memiliki asuransi dengan membayar melalui kantongnya sendiri.

"Selama 5 tahun seluruh penduduk Indonesia ter-coverasuransi kesehatan, yang miskin oleh pemerintah, yang tidak miskin bayar sendiri. Sampai 2014 seluruh harus memiliki jaminan kesehatan," kata Deputi Menko Kesejahteraan Rakyat  Bidang Sosial dan Perumahan Rakyat Adang Setiana saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (12/10/2009).

Ia menjelaskan  dari 230 juta penduduk Indonesia, saat ini yang sudah memiliki asuransi kesehatan baru mencapai 95 juta orang.

Diantaranya 61 juta orang miskin yang ditanggung oleh program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), sedangkan sisanya sebanyak 4 juta orang melalui Jamsostek, 3 juta dari asuransi kesehatan pribadi dan sisanya merupakan PNS/TNI/Polri.

"Pada tahun 2014 harus seluruhanya ter-cover ," tegasnya.

Saat ini kata dia, pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Perundangan, bentuk kelembangaannya dan pelaksanaannya di daerah dalam rangka mensukseskan program tersebut. Hal ini  karena tidak semuanya bisa dilaksanakan oleh pemerintah pusat.

Menurutnya target pencapaian seluruh penduduk Indonesia masuk dalam jaminan kesehatan tidak terlepas dari, amanat UU No.40 tahun 2004 mengenai sistem jaminan sosial nasional.

Khusus mengenai program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) pemerintah telah mengurangi penerima dana Jamskesmas dari 74,6 juta penerima di 2009 menjadi 61 juta orang pada 2010. Hal ini sejalan dengan berkurangnya keluarga miskin dari 18,5 juta keluarga menjadi 17,5 juta keluarga.

Seperti diketahui program Jamkesmas mulai berjalan pada tahun 2005, pada waktu itu bernama Asuransi Kesehatan untuk masyarakat miskin (Askeskin) yang diserahkan pada Askes yang mencapai 36 juta penduduk yang berlanjut pada 2006-2007.

Kemudian pada tahun 2008 berganti nama menjadi Jamkesmas. Pada tahun 2009 dana Jamkesmas mencapai sebesar Rp 4,6 triliun untuk sebanyak 76,4 juta orang.

(hen/dnl) 
detikFinance 
Follow twitter @detikFinance dan gabung komunitas detikcom di facebook 


PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA
PELUANG KARIR & INCOME
DANA PENSIUN

Mengapa Berasuransi Syariah..?

Definisi asuransi syari'ah menurut Dewan Syariah Nasional adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko/bahaya tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para partisipan/anggota/peserta mendonasikan/menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian partisipan/anggota/peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional perusahaan asuransi serta investasi dari dana-dana/kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan.

Asuransi syari'ah disebut juga dengan asuransi ta'awun yang artinya tolong menolong atau saling membantu . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Asuransi ta'awun prinsip dasarnya adalah dasar syariat yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami peserta. Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 2, yang artinya :

"Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan"

Mangapa harus Asuransi Syariah?

Asuransi yang selama ini digunakan oleh mayoritas masyarakat (non syariah) bukan merupakan asuransi yang dikenal oleh para pendahulu dari kalangan ahli fiqh, karena tidak termasuk transaksi yang dikenal oleh fiqh Islam, dan tidak pula dari kalangan para sahabat yang membahas hukimnya.

Perbedaan pendapat tentang asuransi tersebut disebabkan oleh perbedaan ilmu dan ijtihad mereka. Alasannya antara lain :

1. Pada transaksi asuransi tersebut terdapat jahalah (ketidaktahuan) dan ghoror (ketidakpastian), dimana tidak diketahui siapa yang akan mendapatkan keuntungan atau kerugian pada saat berakhirnya periode asuransi.

2. Di dalamnya terdapat riba atau syubhat riba. Hal ini akan lebih jelas dalam asuransi jiwa, dimana seseorang yang memberi polis asuransi membayar sejumlah kecil dana/premi dengan harapan mendapatkan uang yang lebih banyak dimasa yang akan datang, namun bisa saja dia tidak mendapatkannya. Jadi pada hakekatnya transaksi ini adalah tukar menukar uang, dan dengan adanya tambahan dari uang yang dibayarkan, maka ini jelas mengandung unsur riba, baik riba fadl dan riba nasi'ah.

3. Transaksi ini bisa mengantarkan kedua belah pihak pada permusuhan dan perselisihan ketika terjadinya musibah. Dimana masing-masing pihak berusaha melimpahkan kerugian kepada pihak lain. Perselisihan tersebut bisa berujung ke pengadilan.

4. Asuransi ini termasuk jenis perjudian, karena salah satu pihak membayar sedikit harta untuk mendapatkan harta yang lebih banyak dengan cara untung-untungan atau tanpa pekerjaan. Jika terjadi kecelakaan ia berhak mendapatkan semua harta yang dijanjikan, tapi jika tidak maka ia tidak akan mendapatkan apapun.

Melihat keempat hal di atas, dapat dikatakan bahwa transaksi dalam asuransi yang selama ini kita kenal, belum sesuai dengan transaksi yang dikenal dalam fiqh Islam. Asuransi syari'ah dengan prinsip ta'awunnya, dapat diterima oleh masyarakat dan berkembang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir ini.

Asuransi syariah dengan perjanjian di awal yang jelas dan transparan dengan aqad yang sesuai syariah, dimana dana-dana dan premi asuransi yang terkumpul (disebut juga dengan dana tabarru') akan dikelola secara profesional oleh perusahaan asuransi syariah melalui investasi syar'i dengan berlandaskan prinsip syariah.

Dan pada akhirnya semua dana yang dikelola tersebut (dana tabarru') nantinya akan dipergunakan untuk menghadapi dan mengantisipasi terjadinya musibah/bencana/klaim yang terjadi diantara peserta asuransi. Melalui asuransi syari'ah, kita mempersiapkan diri secara finansial dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip transaksi yang sesuai dengan fiqh Islam. Jadi tidak ada keraguan untuk berasuransi syari'ah. (Yusma Nirmala & Team)

(Sumber: Majalah ReInfokus April 2006)

Senin, 06 Juni 2011

KISAH SEORANG SAHABAT

Ketika seorang sahabat saya yang masih bekerja sebagai seorang PNS, sahabat saya merasa semua kebutuhan hidup sudah terpenuhi. Fasilitas yang diberikan sangat lengkap dan memberikan kenyamanan luar biasa. Dari jaminan kesehatan (walau hanya sekedar ASKES) untuk keluarga sampai seumur hidup, kepastian pekerjaan yang tetap, hingga dana pensiun. Rasanya tidak diperlukan hal lain, yang penting fokus saja pada pekerjaan.

Tetapi, sahabat saya tersebut mulai merasakan hal-hal yang tidak wajar, karena seringnya bertemu dengan pegawai yang sudah pensiun. Banyak hal yang mereka ceritakan, termasuk kurangnya dana pensiun yang mereka terima. Waktu itu sahabat saya menganggapnya masih wajar, sebab semua orang kalau ditanya selalu tidak pernah merasa cukup dan merasa puas dengan apa yang mereka miliki. Ketika suatu hari, salah seorang pegawai  meninggal muda, mulailah mata sahabat saya terbuka. Istrinya hanya menerima dana pensiun yang kecil sekali dari Negara, pastinya tidak cukup untuk menghidupi dirinya dan dua anaknya yang masih sekolah. Barulah saya mulai berhitung, berapa sebenarnya dana pensiun yang akan saya terima? Apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga?

Tidak puas dengan angka yang muncul, sahabat sayapun tersadarkan. Selama ini, kita merasa puas dengan kondisi kantor  / tempat kita bekerja akan memberikan dana pensiun hingga kita meninggal. Namun, cukup atau tidaknya untuk hidup nanti, tidak pernah ada yang membahasnya. Sampai akhirnya, para pensiunan tersebut menyadari bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya bisa memohon untuk menaikkan dana pensiun mereka. Sangat tidak menyenangkan, bukan? Sementara, di masa pensiun kita ingin hidup nyaman, menikmati hasil kerja keras selama ini.

Sahabat saya kemudian mulai berhitung. Kalau pensiun, gaya hidup saya mau seperti apa? Berapa sebenarnya uang pensiun yang saya dapat dari kantor? Fasilitas apa saja yang masih saya terima setelah pensiun dan apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan nanti? Semakin bertanya, semakin banyak angka yang muncul dan semakin menakutkan melihat jumlah uang yang saya harus tabung dari sekarang untuk menutupi kekurangannya. Sahabat saya baru sadar bahwa dana dan fasilitas pensiun tidak cukup memenuhi kebutuhan masa tua nanti. Menabung saja pun tidak cukup.

Sejak itulah, Sahabat saya mulai berani untuk mengambil risiko dan memilih berinvestasi, misalnya direksadana dan asuransi. Mengapa harus demikian? Coba lihat iluistrasi di bawah ini :

Kalau saat ini umur kita 30 tahun dan ingin pensiun di usia 55, dengan biaya hidup Rp 5 juta perbulan (saat ini), maka angka tersebut nantinya akan meningkat jadi Rp 12,5  juta. Untuk mencukupi hidup selama pensiun, total dibutuhkan biaya sebesar Rp 1,8 miliar (dengan asumsi inflasi 6 % per tahun). Betapa banyaknya uang yang dibutuhkan, bukan? Coba cek dan bandingkan berapa yang Anda terima dari kantor saat Anda pensiun. Kalau hanya menabung, maka kita harus menyisihkan uang dari sekarang sampai usia 55 tahun sebesar Rp 6 sd 7  juta per bulan. Tapi, jika berinvestasi dan berasuransi kita hanya membutuhkan Rp 1 juta per bulan saja, itu pun sudah termasuk Fasilitas Perlindungan Income keluarga, manfaat rawat inap dan kecelakaan serta manfaat perlindungan sakit kritis.

Jalan manakah yang akan Anda ambil? Beranikah Anda untuk berinvetasi dan berinvestasi? Saya sendiri dan sahabat saya memilih untuk tidak takut berinvestasi dan mengambil risiko akan naik turunnya nilai investasi tersebut. Menabung saja tidak cukup dan saya tidak mau susah, saat pensiun. Masa tua adalah untuk dinikmati, bukannya memelas kesana-sini kepada anak, keluarga, atau tempat kerja sebelumnya, agar biaya hidup terpenuhi.
Mari Berani untuk Berinvestasi dan Berasuransi